Sabtu, 06 Agustus 2016

BPC Badaris JTW 2013/2014

Dakwah is My Way

Sejarah Badaris Jatiwaringin

Badan Dakwah Rohani Islam atau yang kita kenal nama BADARIS adalah LDK (lembaga dakwah kampus)  yang berada di kampus Bina Sarana Informatika (BSI). Badaris berdiri tahun 1999 di Mega Mendung. Dan  Badaris berada di beberapa cabang kampus BSI. Salah satunya Badaris Cabang Jatiwaringin.
Tahun 2002 adalah tahun pertama berdirinya kampus BSI cabang Jatiwaringin.
BSI Jatiwaringin mulai aktif perkuliahan pada September 2002, sehingga saat itu belum ada satupun UKM yang terbentuk di BSI Jatiwaringin. Karena itulah banyak UKM yang termasuk dalam keluarga besar IKBM BSI berlomba-lomba mencari anggota baru di BSI Jatiwaringin ini termasuk UKM Badaris, Akh Kamal Sugiharta yang saat itu merupakan Ketua Umum Badaris, ikut membuka stand pendaftaran anggota baru Badaris, dan setelah kurang lebih 2 hari menjaga stand, beliau berkenalan dengan salah satu mahasiswa baru di BSI jatiwaringin, namanya Akh Fauzi Amri, setelah berkenalan dan saling diskusi, akh Kamal pun meminta tolong dan memberikan amanah kepada akh Fauzi untuk meneruskan menjaga stand pendaftaran anggota baru Badaris di BSI Jatiwaringin, karena lokasi rumah akh Kamal sendiri cukup jauh dari BSI Jatiwaringin. Saat itu jumlah mahasiswa BSI Jatiwaringin memang tidak terlalu banyak karena memang baru awal perkuliahan angkatan pertama BSI Jatiwaringin. Namun cukup banyak yang melakukan pendaftaran sebagai anggota baru Badaris.
Setelah masa pendaftaran ditutup, agar anggota baru yang sudah mendaftar bisa tetap dipegang secara kontinu sehingga tidak sia-sia mereka mendaftar sebagai anggota Badaris maka Akh Kamal sebagai Ketua Umum Badaris saat itu memberikan amanah kepada Akh Fauzi untuk membentuk tim kecil Badaris di Cabang Jatiwaringin. Sebenarnya selain Akh Fauzi, masih ada satu lagi yang kandidat untuk menerima amanah sebagai ketua tim kecil, yaitu Akh Soddiq, Mahasiswa malam jurusan MI, namun karena kesibukan pekerjaannya, dia mohon maaf tidak bisa bergabung di tim kecil. Tim kecil ini dibentuk untuk menjalankan program kerja Badaris selama belum terbentuk kepengurusan yang definitif. Setelah mendapat amanah sebagai Ketua Tim Kecil Badaris Jatiwaringin, Akh Fauzi pun meminta bantuan teman teman sekelasnya untuk masuk ke dalam Tim kecil ini, maka terbentuklah tim kecil ini yang  terdiri dari 3 orang yaitu Akh Fauzi Amri, Ukhti Endang(Alm)  dan Ukhti Siti Muktirah. Selama kurang lebih satu semester mereka bertiga bahu membahu untuk menjalankan program kerja Badaris, sambil mengenalkan UKM Badaris kepada Mahasiswa di Lingkungan BSI Jatiwaringin.
Awal tahun 2003, setelah selesainya MUBES Badaris yang mengamanahkan Akh M. Syuaib untuk menjadi Ketua Umum Badaris periode 2003/2004 maka di bentuklah kepengurusan pertama Badaris Jatiwaringin, dengan penunjukan secara langsung oleh BPP Badaris yang saat itu dipimpin Ketua Umum Badaris yang baru saja terpilih, yaitu Akh M Syuaib kepada Akh Fauzi sebagai ketua cabang Badaris BSI Jatiwaringin untuk periode 2003/2004. Penunjukan langsung ini dikarenakan masih sedikitnya SDM yang ada di BSI Jatiwaringin. Sebagai Ketua Badaris Cabang BSI Jatiwaringin yang baru, maka Akh Fauzi membentuk kepengurusan Badaris Jatiwaringin untuk periode 2003/2004, sebuah hal penting dan sedikit sulit bagi akh Fauzi karena pada saat itu SDM yang ada sangat sedikit dan mereka adalah mahasiswa-mahasiswa baru yang sebagian besar belum pernah dan belum akrab dengan Organisasi kemahasiswaan di kampus termasuk Akh Fauzi sendiri. Walaupun akh Fauzi sendiri sudah banyak dan sering ikut organisasi, namun organisasi kemahasiswaan tentu memiliki rasa yang berbeda,  sehingga saat itu akh Fauzi melakukan pendekatan personal untuk meminta teman-teman yang sebagian besar adalah teman sekelas agar bersedia untuk masuk ke kepengurusan Badaris Jatiwaringin untuk periode 2003/2004. dan akhirnya akh Fauzi bisa meyakinkan teman temannya untuk masuk dalam kepengurusan Badaris BSI Jatiwaringin periode 2003/2004. Tercatat di antaranya Akh Sakirin, Egi Supratomo, Haidar, Sumanto, Jarno, Ukh Devi Budiana, Siti Masripah, Dera, Dahlia, Dewi Ratna Sari, Siti Muktirah, Endang, dan masih banyak lagi teman-teman yang  sama sama berjuang dalam dakwah di Badaris Jatiwaringin. Rapat pertama kepengurusan, mereka bersama-sama menentukan dan menyamakan Misi dari kepengurusan Badaris Jatiwaringin, menentukan  target dakwah yang ingin dicapai pada periode 2003/2004 ini.
Pengalaman saat masih di tim kecil pada semester pertama, sangat bermanfaat untuk mengenal karakter mahasiswa mahasiswa BSI jatiwaringin, sehingga dapat menentukan program kerja apa yang sesuai dan tepat untuk dapat diterapkan dengan kondisi mahasiswa BSI Jatiwaringin saat itu. Dan kegiatan pertama yang dilakukan kepengurusan Badaris ini bukanlah kegiatan keagamaan, melainkan kegiatan Perakitan Komputer, karena Akh Fauzi melihat, untuk menarik minat temen-temen mahasiswa terhadap Badaris saat itu, adalah sesuatu yang berhubungan dengan komputer. Jadi saat itu Akh fauzi dan temen-temen pengurus, mencoba mengikuti hal yang menarik bagi mahasiswa, sambil menyelipkan dakwah pada kegiatan tersebut.  Dan ketika kegiatan perakitan komputer itu berlangsung, Direktur BSI, yaitu Bpk. Ir. Naba Ajinotoseputro tiba-tiba hadir, akh fauzi memanfaatkan momen tersebut untuk berdiskusi dengan Bpk. Naba, saat itu Bpk. Naba sempat menanyakan “ ada kegiatan apa?’, dan akh fauzi pun menjawab :”kami dari badaris sedang mengadakan kegiatan pelatihan perakitan komputer pak.., buat kami, mesjid bukan hanya digunakan  untuk ibadah fardhu aja, menuntut ilmu seperti perakitan komputer ini juga salah satu ibadah pak..”, kemudian Bpk. Naba tersenyum, sambil berkata :”iya bagus, dilanjutkan saja..”
Temen-temen pengurus saat itu sangat kompak, sehingga semua program yang dibuat sebagian besar dapat dilaksanakan dengan baik. Buat akh fauzi sendiri selain pendekatan secara personal, di mana mau langsung turun bersosialisasi dengan temen temen mahasiswa, tidak menempatkan diri sebagai kelompok mahasiswa yang eksklusif juga dengan melaksanakan program-program kerja memberi pelatihan kepada mahasiswa baru adalah salah satu senjata yang sangat baik untuk menarik minat mereka menjadi anggota Badaris. Sedikitnya mahasiswa di kampus BSI Jatiwaringin saat itu tidak menyurutkan langkah-langkah temen-temen pengurus dalam berdakwah, kegiatan seperti baksos, santunan anak yatim, dan lain-lain juga mereka lakukan guna mensyiarkan Agama Allah ini.
Seiring berjalannya waktu, Tahun 2015 ini Badaris Jatiwaringin sudah mencapai angkatan ke 13. Banyak hal dan kejadian yang terjadi di setiap angkatannya dan tentu saja perjuangan akan semakin berat. Komitmen serta ke istiqomahan dan terus mau belajar saja yang akan membawa kebaikan dan keberhasilan dalam berdakwah. Berawal untuk memperbaiki diri sendiri dan akhirnya tergerak untuk mengajak orang lain untuk berbuat baik juga itulah dakwah. "Dakwah adalah cinta. Dan cinta akan meminta semuanya dari dirimu. Sampai pikiranmu. Sampai perhatianmu. Berjalan, duduk, dan tidurmu. Bahkan di tengah lelapmu, isi mimpimu pun tentang dakwah. Tentang umat yg kita cintai".  (1)

Tentang kampus BSI yang madani. Menjadi wadah silahturahmi adalah misi kami. Bertemu di surgaNya adalah cita-cita kami. Bersama Badaris Menuju Ridho Allah adalah motto kami.(FZA)

catatan kaki :
(K.H. Rahmat Abdullah)